Menentukan Spesifikasi Pompa End Suction dengan Tepat
Pompa end suction adalah jenis pompa sentrifugal dengan posisi inlet pada sisi hisap (suction) dan outlet pada sisi atas (discharge). Pompa ini banyak digunakan pada sistem distribusi air bersih, booster gedung, irigasi, sistem hydrant, dan industri karena desain ringkas dan perawatan mudah.
Torishima Pump: ETA-N
Agar efisiensi energi dan umur pompa optimal, Anda perlu menentukan spesifikasi pompa end suction dengan tepat berdasarkan kebutuhan sistem.
Parameter Penting dalam Menentukan Spesifikasi Pompa End Suction
1️⃣ Kapasitas Aliran (Flow Rate)
✅ Satuan: m³/jam atau LPM
✅ Hitung kebutuhan debit air pada sistem Anda, misalnya berdasarkan jumlah titik pemakaian air, sprinkler hydrant, atau kebutuhan proses industri.
✅ Jangan memilih kapasitas terlalu besar karena dapat boros energi.
2️⃣ Head Total (Total Head)
✅ Satuan: meter
✅ Hitung head total dengan rumus:
Total Head = Static Head + Friction Loss + Safety Margin
-
Static Head: tinggi vertikal dari permukaan air sumber ke titik tertinggi pemakaian.
-
Friction Loss: kerugian tekanan akibat pipa, valve, dan fitting.
-
Safety Margin: biasanya ditambahkan 10–15% sebagai cadangan.
3️⃣ Jenis Cairan yang Dipompa
✅ Pastikan jenis cairan sesuai dengan material pompa.
✅ Jika untuk air bersih, pompa cast iron umumnya cukup.
✅ Jika cairan kimia atau korosif, gunakan pompa dengan material stainless steel atau bahan tahan kimia.
4️⃣ Temperatur Cairan
✅ Pastikan pompa dapat menangani temperatur cairan yang akan dipompa.
✅ Untuk air panas, gunakan pompa dengan mechanical seal dan material tahan suhu tinggi.
5️⃣ Kondisi Suction (Hisap)
✅ Hitung NPSH (Net Positive Suction Head) yang tersedia di lapangan dan pastikan sesuai dengan NPSH pompa untuk menghindari kavitasi.
✅ Jika sumber air berada lebih tinggi dari pompa, risiko kavitasi lebih kecil.
✅ Jika hisap dari sumur atau reservoir lebih rendah dari pompa, perhatikan kedalaman hisap maksimal pompa.
6️⃣ Daya Motor (Power Motor)
✅ Pilih motor dengan daya sesuai kapasitas pompa.
✅ Pastikan supply listrik stabil (380V 3-phase untuk kapasitas besar) agar pompa bekerja optimal.
✅ Hindari penggunaan motor terlalu besar atau kecil agar efisiensi tetap terjaga.
7️⃣ Jenis Mechanical Seal atau Gland Packing
✅ Jika maintenance minimal diperlukan, gunakan mechanical seal.
✅ Jika biaya awal ditekan, gland packing dapat digunakan dengan pemeriksaan berkala.
8️⃣ Koneksi Inlet dan Outlet
✅ Pastikan ukuran koneksi suction dan discharge sesuai dengan pipa sistem Anda.
✅ Sesuaikan dengan flow rate dan tekanan sistem.
Contoh Aplikasi Pompa End Suction:
✅ Sistem booster air bersih pada gedung bertingkat.
✅ Pompa hydrant pada sistem pemadam kebakaran.
✅ Distribusi air irigasi dan kolam.
✅ Sirkulasi pendingin pada sistem HVAC industri.
Tips Tambahan:
✅ Pilih pompa dengan merk dan kualitas terjamin, serta dukungan spare part yang mudah.
✅ Konsultasikan dengan teknisi jika Anda membutuhkan penghitungan spesifik head loss dan debit untuk aplikasi sistem besar.
✅ Pertimbangkan efisiensi pompa untuk penghematan listrik jangka panjang.
Penutup: Menentukan spesifikasi pompa end suction dengan tepat akan membantu sistem distribusi air Anda berjalan efisien, stabil, dan meminimalkan kerusakan. Pastikan menghitung kapasitas aliran, total head, kondisi cairan, dan daya motor sebelum memilih pompa untuk sistem Anda.
Ingin memilih pompa end suction yang tepat untuk proyek air bersih, booster, atau sistem industri Anda? Hubungi kami untuk konsultasi teknis dan penawaran harga pompa end suction sesuai kapasitas dan tekanan yang Anda butuhkan.Berikut contoh kasus praktis untuk melengkapi artikel Menentukan Spesifikasi Pompa End Suction agar mudah Anda pahami dan bisa digunakan untuk materi edukasi customer saat menawarkan pompa:
Contoh Kasus Penentuan Spesifikasi Pompa End Suction
Kasus: Sistem Booster Air Bersih untuk Gedung 5 Lantai
Deskripsi:
-
Gedung 5 lantai, masing-masing tinggi lantai 3,5 meter → total ±17,5 meter.
-
Sumber air dari ground tank di lantai dasar.
-
Total kebutuhan air ±15 m³/jam untuk suplai toilet, pantry, dan wastafel.
-
Pipa distribusi menggunakan pipa PVC 2 inch dengan panjang jalur ±60 meter.
-
Terdapat beberapa belokan dan valve (estimasi head loss 20%).
-
Safety margin 10% untuk memastikan tekanan stabil.
Langkah Penentuan Spesifikasi:
1️⃣ Hitung Total Head
-
Static Head: 17,5 meter.
-
Friction Loss: 20% dari static head → 0,20 × 17,5 = 3,5 meter.
-
Safety Margin: 10% dari static head → 0,10 × 17,5 = 1,75 meter.
Total Head = 17,5 + 3,5 + 1,75 = 22,75 meter → dibulatkan menjadi 23 meter.
2️⃣ Kapasitas Aliran (Flow Rate)
Total kebutuhan air gedung: 15 m³/jam.
3️⃣ Jenis Cairan
Air bersih, suhu normal, non-korosif → pompa dengan material cast iron cukup.
4️⃣ Kondisi Suction
Ground tank di bawah pompa → pompa berada dekat ground tank untuk meminimalkan head suction dan mencegah kavitasi.
Jika pompa lebih tinggi dari tank, periksa NPSH untuk memastikan tidak terjadi kavitasi.
5️⃣ Motor
Dengan kapasitas 15 m³/jam @ 23 m head, pompa umumnya memerlukan motor 3-5 HP (tergantung efisiensi pompa).
Kesimpulan Spesifikasi Pompa:
✅ Tipe Pompa: End Suction Centrifugal Pump.
✅ Kapasitas: 15 m³/jam.
✅ Total Head: 23 meter.
✅ Material: Cast Iron.
✅ Daya Motor: 3–5 HP, 380V 3-phase.
✅ Inlet/Outlet: Disesuaikan dengan pipa 2 inch, biasanya suction 2,5 inch dan discharge 2 inch.
Alternatif Pompa yang Bisa Digunakan:
-
EBARA FSA (untuk aliran 15 m³/jam @ 22 m head).
-
GRUNDFOS NB (untuk kapasitas dan head serupa).
-
TORISHIMA Model ETA-N dengan kinerja sesuai kebutuhan.
🚀 Jika anda belum dapat menentukan yang pas pada penggunaan Anda, Jangan ragu untuk menghubungi kami untuk hasil yang maksimal dalam pemilihan yang tepat.
Kami menyediakan jasa perawatan, servis berkala, perbaikan dan spare part atau unit baru dengan berbagai merek dan kapasitas.
✅ Gratis pengecekan untuk analisa spesifikasi kebutuhan tipe Pompa Anda
✅ Teknisi berpengalaman dan bergaransi
✅ Spare part original dengan harga terjangkau